2010/02/07

Puisi"Batinku Menangis"

Sunyi, sepi, sendiri…

tiga kata yang sangat aku benci

tapi…mengapa semuanya aku alami?

Ku terdiam seorang diri

menikmati kesendirian yang tak bertepi

tiada cinta, tiada kasih dan tiada sayang

kurasakan sesal yang begitu mendalam

namun….aku sadar

hanya kau yang ada di hati

Ku terdiam… dan terus terdiam

tak sanggup kuungkapkan semua rasa yang memenuhi hatiku

batin ini menangis

menahan semua rasa yang tak pasti

tapi…. aku tahu

semua yang kurasakan takkan pernah berarti

Kini…

semuanya telah hilang

semuanya telah pergi

semuanya telah berakhir

semuanya hanya tinggal kenangan

dan semuanya tak kan pernah bisa terulang…

Cerpen "Aku Sahabatmu yang Mencintaimu"

Aku mengenal Tama sejak tiga bulan yang lalu. Kami les matematika di tempat yang sama. Dan kebetulan Tama satu sekolah dengan Sisi, yang tak lain tetanggaku yang juga les matematika bersamaku. Aku tak menyangka akan menjadi karibnya mengingat pada masa-masa perkenalan dia terlihat begitu aneh.

“Hai, aku Tama, T-A-M-A”, ujarnya sembari menjulurkan tangan kanannya ingin menyalamiku dan tangan kirinya yang dari tadi tak berhenti memutar-mutar kunci motor.

“Deka”, sahutku singkat.

“Oh, nama kamu Deka, D-E-K-A?”

“Si, dia aneh banget sih, kayak orang lagi belajar ngeja?”, bisikku pada Sisi yang duduk di sampingku.

“Ah biasa, dia emang orangnya gitu,” ujar Sisi.

Perkenalan itu membuatku selalu menganggap Tama cowok yang aneh. Dan itu membuatku tak menyukai sikapnya. Tapi ada sesuatu dari diri Tama yang aku sukai, yaitu tubuhnya yang tinggi dan tampangnya yang keren.

Setelah dua minggu kenalan, Tama mulai sering titip salam buatku lewat perantara Sisi. Maklum, aku dan Tama hanya bertemu sekali dalam seminggu yaitu hanya saat les. Dan Sisi selalu menyampaikan salam Tama padaku.

“De, kemari, aku mau ngomong ma kamu,” teriak Sisi di teras rumahnya yang nggak jauh dari rumahku.

“Ada apa?”

“Aku mau cerita sesuatu ma kamu”.

“Sesuatu apaan?”

“Apaan ya,…”.

“Udah, cepetan kalo mau cerita, nggak usah bikin orang penasaran deh”.

“He..he..,penasaran ya?”

“Cepetan donk kalo mau cerita”.

“Ya udah, begini loh, tadi Tama titip salam buat kamu, gimana salam balik nggak?”

“Hah, Tama yang aneh itu titip salam buat aku?” Nggak salah?”

“Ya nggak lah, emang ada Tama yang kamu kenal selain dia?” Nggak kan?”

“Iya juga sih”.

“Gimana, salam balik nggak?” Eh, dia juga sering nanya tentang kamu loh?”

“Ya udah salam balik buat dia, emang dia nanya apaan ke kamu?”

“Banyak sih, tadi dia tanya no hp kamu”.

“Terus kamu kasih?”

“Ya iyalah, nggak apa-apa kan?”

“ Nggak apa-apa sih”.

Sampai suatu saat, entah apa yang terjadi, aku dan Tama mendadak akrab. Kurasa semuanya terjadi karena aku dan Tama sering sms-an. Sebenarnya hal yang aku dan Tama bicarakan di sms nggak ada pentingnya sama sekali. Kami hanya bercanda lewat sms. Tapi nggak tahu kenapa, aku semangat sekali kalau membalas sms dari Tama, tanpa memikirkan aku bakal kehabisan pulsa cuma untuk sesuatu yang nggak penting.

Segalanya mengalir seperti air, aku dan Tama semakin akrab. Jika pada awalnya topik pembicaraan kami pada saat les hanyalah materi tentang les, semuanya mulai berubah. Saat les, aku dan Tama sering bercanda yang nggak jelas. Sesuatu yang pribadipun mulai kami masuki. Aku pun tidak segan lagi menanyakan kondisi hubungannya dengan Yeti, pacarnya, yang sering diwarnai dengan acara putus sambung.

Seiring dengan berjalannya waktu, pertemanan kami semakin erat. Mungkin karena kami mempunyai banyak kesamaan. Ya, aku dan Tama sama-sama punya hobi traveling. Kami sering meluangkan waktu hanya untuk sekedar jalan-jalan, bahkan sampai ke luar kota. Kesamaan itu perlahan mulai mendekatkan kami berdua.

Suatu saat, kesibukan Tama sebagai ketua PA (Pencinta Alam) di sekolahnya bertambah, dia harus mendekatkan diri dengan mereka, adik-adik kelasnya yang mempunyai keinginan dan potensi mengikuti kegiatan PA.

“De, aku ngelihat anggota PA di sekolahku sangat berpotensi untuk menjadi juara PA di kota kita tahun ini, aku ingin menggali potensi mereka, karena aku ingin kegiatan PA yang aku pimpin bisa maju dan berhasil”, kilah Tama saat aku tanya mengapa saat ini dia jarang menghubungiku.

Dan aku sangat memaklumi jawaban Tama itu, karena aku juga mendukung kegiatannya yang memang mempunyai tujuan yang sangat baik. Namun belakangan kesibukan Tama membuat aku merasa kehilangan sosok yang sangat berarti bagiku. Tak ada lagi yang menghiburku di kala aku sedih dan yang mengantarkan aku chat di warnet. Bahkan Tama mulai sering tidak berangkat les.

Semua itu membuat aku sangat merindukan Tama. Aku kangen Tama, tawanya yang lucu, tingkahnya yang jail, dan sikapnya yang kadang aneh. Bahkan aku kangen dengan aroma parfumnya yang khas Tama banget. Sepertinya aku telah kehilangan semuanya. Aku sadar, aku mulai menyukai Tama, aku mulai menyayanginya sejak aku merasa betah memandanginya dan saat aku mulai merasa kehilangannya. Tetapi semua rasa ini kunikmati sendiri dan Tama tidak perlu tahu apa yang sebenarnya aku rasakan. Kemudian aku memutuskan untuk mengubur dalam-dalam keinginanku untuk menjadi seseorang yang Tama sayangi meskipun sebenarnya batinku menangis.

Setelah kesibukan Tama berkurang, semuanya kembali seperti semula, tetapi ada sedikit yang berubah. Kebiasaannya mengacak-acak rambutku berganti dengan elusan yang halus. Cubitan jail di pipi, kini berganti elusan mesra di pipi. Bahkan sering kudapati Tama sedang memandangiku sehingga aku sering membuang muka karena aku tak dapat menahan panas di wajahku tatkala tatapannya tak juga lepas. Setelah berhasil membuatku malu, Tama akan tertawa dengan puasnya. Semua yang berubah membuatku berpikir bahwa Tama juga memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi aku, Deka yang pemalu, tak cukup berani untuk menanyakan hal itu karena ada seorang Yeti yang super cantik dan gaul yang berada di antara aku dan Tama.

“Woi….bengong aja!”, Sisi mengagetkanku hingga segala yang kupikirkan hilang entah kemana.

“Kamu apa-apaan sih, ngagetin aku aja”.

“Suruh siapa pagi-pagi dah ngelamun, emang ngelamunin apaan sih?”

“Ada deh, mau tahu aja”.

“Eh biar ku tebak, pasti kamu ngelamunin Tama, iya kan?”

“Ih kamu sok tahu banget sih, siapa yang ngelamunin dia, capek deh”.

“Ah nggak usah munafik deh, bener kan tebakanku?”

“Udahlah nggak usah dibahas”.

Tiba-tiba terdengar bunyi nada dering dari handphoneku. Dengan segera kutarik benda yang berwarna ungu itu.

“Panggilan masuk Tama”, batinku membaca nama yang tertera di hp.

“Ada apa ya, Tama meneleponku?”, tanda tanya besar muncul di benakku.

Lalu kuangkat telpon dari Tama.

“Hallo, ada apa Tam, tumben telpon”.

“Hai De, nggak apa-apa kok, kamu lagi ngapain, aku ganggu nggak?”

“Aku nggak lagi apa-apa kok. Loh nggak ada apa-apa kok pake acara telpon segala”.

“Kangen aja, eh ntar sore kamu ada acara nggak?”

“Enggak, emang kenapa?”

“Ntar sore bisa nggak kita ketemuan di taman jam 4?”

“Bisa, emang mau ngapain sih?”

“Aku pingin ngomong ma kamu, ya ntar kamu juga tahu sendiri, ya udah met ketemu ntar sore ya, met siang”.

“Siang juga”.

Semua pertanyaan muncul di benakku. Aku semakin penasaran apa yang sebenarnya ingin Tama katakan sehingga aku harus datang ke taman jam 4 sore. Aku berharap waktu akan cepat berjalan agar rasa penasaran di benakku tak semakin berkembang. Tetapi, entah mengapa, justru sebaliknya kurasakan waktu yang berjalan sangat lambat, sehingga pertanyaan yang muncul dibenakku semakin banyak. Kupandangi jam dinding di sudut kamarku terus-menerus. Dan akhirnya jam 3 lebih 30 menit pun tiba. Aku bersiap-siap untuk berangkat ke taman.

Aku sampai di taman tepat jam 4 sore seperti yang Tama inginkan. Tapi tak terlihat satu orangpun di sana. Ku duduk sendiri di bangku dekat pohon beringin, kurasakan semilir sejuknya angin di sore itu. Sudah 15 menit aku duduk, seseorang yang kunantikan tak kunjung datang.

“Dasar Tama pembohong, ini kan sudah jam 4 lebih 15 menit, kenapa dia belum datang, apa dia cuma mau mainin aku?”, ujarku dalam hati.

Saat aku beranjak, tiba-tiba sosok Tama pun datang mengagetkanku.

“Hai, dah lama ya?”

“Belum lama kok, paling baru satu tahun, tenang aja, belum satu abad kok”.

“Ih kamu marah ya, jelek tau”.

“Biarin”.

“Ya dah aku minta maaf deh”.

“Udah lah cepetan kamu mau ngomong apa?”

“Ya dah sekarang tutup mata kamu dengan kain ini”.

“Apa-apaan sih”.

“Udah ikut aja”, ujar Tama sembari menarik tanganku menuju suatu tempat.

Setelah beberapa langkah aku berjalan, Tama membuka ikatan kain yang menutup mataku. Dengan segera kubuka mataku, dan betapa terkejutnya aku melihat semua yang ada di tempat itu. Terpampang spanduk besar bertuliskan “I LOVE YOU” disana. Tersusun rapi bunga yang mengelilingi tulisan itu. Aku serasa seperti mimpi, aku tak percaya dengan semua yang aku lihat saat itu.

“Tam, apa maksud semua ini?”

“De, aku cinta ma kamu, sebenarnya sudah lama ingin kukatakan semua ini, tetapi aku menunggu waktu yang tepat, dan kurasa saat ini adalah waktu yang tepat buat mengatakan kalo aku benar-benar cinta ma kamu, maukah kamu jadi pacarku?”

“Tam kamu bercanda ya, gimana dengan Yeti?”

“Aku sudah lama kok putus ma Yeti”.

“Kok kamu nggak pernah cerita?”

“Ya menurutku kamu nggak perlu tau kalo aku dah putus ma dia”. Gimana de, maukah kau menerima cintaku?”

“Apa kau benar-benar mencintaiku?”

“Ya, aku sangat mencintaimu, dan aku berjanji akan setia padamu, aku takkan pernah menyakitimu”.

“Tam, sebenarnya aku juga udah lama suka ma kamu”.

“Jadi, kamu terima cintaku, kamu mau jadi pacarku?”

“Ya, asalkan kau mau menerima aku apa adanya”.

“Pasti”.

Peristiwa di taman pada sore itu, tak bisa lepas dari benakku sampai saat ini. Dan akhirnya aku sadar bahwa mencintai sahabat sendiri bukanlah suatu kesalahan.

Selesai

2010/02/04

Tari Ndolalak

Adalagi niy yang terkenal dari daerah Purworejo, yupz kesenian tari ndolalak...

Saya cari manis kembang melati
Di saya cari manis kembang melati
Melati juga yang manis kepada saya

Syair itu cuplikan dari lagu pengiring tarian tradisional Purworejo, tari ndolalak (angguk). Selain lagu itu, para pernarinya juga diiringi suara bedug, terbang jawa, organ, dan kendang. Biasanya ketika para penari lainnya mundur teratur ada salah satu penari yang menggunakan kacamata hitam jingkrak-jingkrak agresif itu tandanya si penari sedang kesurupan roh halus.
Itu gambaran seni tradisional peninggalan leluhur yang jadi andalan dan masih berkembang di Purworejo sampai sekarang. Kelompok kesenian Ndolalak sudah menyebar dan kita tidak sulit mencari group-group ndolalak di kawasan kabupaten Purworejo. Bahkan sering pentas di acara-acara penting dalam negeri.

Dawet Ireng Butuh

Nah ini dia, kalau aku ditanya apa sih yang terkenal di daerah mu, ya jelas "Dawet Ireng"
Konon, dawet ireng ini awal mulanya dipasarkan oleh Mbah Ahmad sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan Butuh, Purworejo. Dawet ireng saat ini sudah terkenal sampai ke luar Purworejo kabarnya dawet ireng sudah sampai Jawa Barat dan Jawa Timur, bahkan dawet ireng sering dipesan dalam jumlah besar misalnya untuk acara hajatan.Dawet ireng adalah minuman berjenis dawet tetapi dengan cendol yang berwarna hitam legam. Proses pembuatannya sangat alami yaitu diolah dengan tangan dan tak menggunakan bahan pewarna. Pewarna hitam untuk cendol dibuat dari daun padi kering (oman) yang dibakar hingga menjadi abu, kemudian abu dicampur dengan air dan menghasilkan warna hitam. Sedangkan cendolnya dibuat dari sagu bukan dari tepung beras seperti cendol hijau biasa. Pemanis menggunakan gula aren.
Ada keunikan dalam penyajian dawet ireng ini, yaitu pemerasan santan dari parutan kelapa langsung yang dapat dilihat oleh pembeli dan jumlah cendol ireng yang jauh lebih banyak dibanding kuahnya (santan dan air gula aren), kemudian ditambah es, dijamin segar dan mantap.
Dawet ireng ternyata mampu menembus pasar di luar Purworejo dan seharusnya pemerintah daerah Purworejo mengambil peluang untuk mempopulerkan dawet ireng dan mempatenkan sebagai minuman khas purworejo.

2010/01/25

Khas Dari Purworejo

Purworejo..,yupz disinilah aku dilahirkan dan dibesarkan. Kota yg sepertinya tidak begitu luas, tapi banyak yang khas dan menarik didalamnya.

Duren/Durian (Durio sp) Purworejo

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae/Tumbuhan

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Bombacaceae
Genus : Durio

Spesies :
Durio sp

Nah..,ini yg sering ditanya sama orang-orang kalo denger kata purworejo, gimana tidak, purworejo kan terkenal dengan durennya. Beberapa kecamatan di Kabupaten Purworejo merupakan penghasil utama buah duren seperti Kec. Kaligesing, Kec. Bruno, Kec. Bener, dan Kec. Loano. Tapi kalo di daerah ku sih Kec.Butuh nggak ada, hehe

Katanya sih duren Purworejo punya ciri khas yang beda dari duren dari daera
h lain. Yang ngebedain itu bentuknya yang bulat telur dengan warna hijau kekuning-kuningan, durinya pendek dan rapat, serta rasanya manis kepahit-pahitan. Meskipun kulitnya tipis, namun agak sulit dibelah. Bobotnya berkisar antara 1-4 kg per buah, dalam setiap buah ada lima juring (ruang) yang berisi 5-10 daging buah. Daging buah berwarna kuning dan tebal, seratnya halus, kadar airnya sedikit sehingga baunya cukup menyengat hidung. Konon cara memilih duren kaya gini nie:
  • Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon, tangkainya akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual yang kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai durian.
  • Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara mudah untuk mengetahui apakah isi durian itu kering tanpa membuka buah adalah dengan menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian yang lembap melekat pada kulit buah. Isi durian yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian ketika melakukan ini.
  • Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli buah durian pembeli harus menghindari buah yang berlubang pada kulitnyanya karena sering kali ini merupakan tanda adanya "ulat" di dalam buah.
Dan kalo mau nyari duren di Purworejo sekitar bulan November sampai dengan bulan Februari setiap tahunnya pasti banyak tuh, banyak dijual di pinggir-pinggir jalan. Sipp..ayo datang ke Purworejo buat berburu duren, hehe...

"CLOROT" Purworejo
Tahukah Anda dengan makanan yang punya nama Clorot?
tapi bukan celurut (bahasa jawa, hewan sebangsa tikus),haha.,Clorot salah satu jajanan khas Purworejo nich. Pembuat clorot paling banyak ditemukan di daerah Grabag, yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Purworejo.


Clorot terbuat dari adonan tepung beras dan gula merah yang dikukus. rasanya manis, kenyal. Yang unik dari Clorot adalah cara membungkusnya, menggunakan daun kelapa muda, dibuat melingkar, berulin, memanjang, tengahnya diisi adonan, lalu dikukus. Yang pasti enak, manis. nyummy...,


Yang unik lagi adalah cara makannya. Ng
gak asal makan, karena ada caranya. Dan pasti kalau ada orang yang baru pertama kali makan clorot dan salah cara makannya, bakal menjadi bahan tertawaan orang-orang yang pernah makan clorot. Untuk memakannya cukup ditusuk dengan jari dipangkalnya, maka keluarlah clorot ini.

Nah..,mau tau gimana rasanya clorot dan juga gimana uniknya clorot?
Yupz..,buruan ke Purworejo!!!

2010/01/24

Go to Campus

Nah..,biz lulus SMA niy..,gue nglanjutin studi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), ngambil program studi Biologi, yg tryta bkin pusing kepala..,haha..,
Masuk kelas Biologi Swadana'08 punya kepuasan trsndiri...jeah..haha..,punya tmen yg gokiel-gokiel, narciez-narciez n crazy-crazy..,hohoo..,so wlaupun sepucing apapun tetep enjoy lah..,
Dimulai dari sem 1..,ya brjalan bgitu saja..,lancar..,sem 2..,y lancar wlaupun gk sebaik sem 1..,nah sem 3 ini mulai pucing bukan maen..,salah satu pnyebabnya tak lain tak bukan adalah BIOKIM..,hahaa.,"BIOKIM oh BIOKIM"..,(karbohidrat, lipid, protein, enzim, asetyl-CoA, piruvat) haiah..,
Sampe-sampe konon gara-gara BIOKIM terciptalah sebuah organisasi atau group yg dberi nama JBM..,entahlah apa itu singkatan n maksudnya...coz bnyak bged artinya...padahal..hihi..,yg lg gencar-gencar na JBM niy...
All about JBM:
JBM adalah sebuah organisasi titisan beberapa individu di dalam populasi bioswa'08, yang diketua oleh tetua di dalam populasi tersebut yaitu Rohman Abdu dan sekjendnya Pudjawati Sri. Berdiri pada tahun 2009 dan tidak jelas tanggal dan bulannya. Berdirinya organisasi ini dilatarbelakangi sebagai pelampiasan terhadap kestresan akibat penyiksaan otak di Bio****a..hkhk..Sedangkan asal nama JBM itu sendiri ditemukan oleh Septiyani Noor..,

Buat all my prend di BIOSWA'08 tetep jaga kekompakan, kenarcisan, hahaa.,


Thanks for all my prend:
Arif Alfauzi, Isnanisa, Wahab Febri Anono, Eka Wijayanti, Betti Nurria P, Hendy Vidiana, Novi Wulandari, Risalia Wibawa, Tutik Novita Syari, Ni'mah Ma'furoh, Septiyani Noor A., Fendy Arifianto, Lutfi Febri P, Suci Utami, Abdu Rohman, Vera Budiyanti, Satiyem, Edwina R, Priaditya, Adrianus M, Ulul Azmi M, Heni Lestari, Poltak M.S, sri Pudjawati, Resti Nurgia A., Dlohak Annahwi, Maria Christina, Erva A)

Memories of SMA

Liburan cuma di rumah gk ada kerjaan, ya udah nulis yg gk penting-penting ajah...hehee..,
Mau cerita pas SMA ajah..,
Yupz..,SMA Negeri 2 Purworejo (SMANDA Purworejo) yang dulunya SMA Negeri 1 Kutoarjo, itulah tempat dimana gue mengenyam pendidikan, sebelum sampai d UNY sekarang ini..,

Memory di X-5
Di X-5 asyik si..,tp bnyak hal-hal lucu nie disini lw di inget-inget.,,pokoknya lw d buat judul buku jadinya "Cinta Segi Banyak di X-5",hahah..,yg biasanya cuma cinta segi tiga, disini ada segi banyak coz emg rumit banged si.,tp gue gk ikud-ikud loh..,,mklum pas masih di X-5 gue masih polos..gk tau apa itu cinta n blablabla...,(boonk si..,qiqiqi)
Sampe-sampe gara-gara cinta segi banyak itu sekelas jd pada nggak akur..,krjaan na marahan mulu.,huuuu
Inget pas di X-5 jadi inget seseorang P*ng**h.,haha..,siapa yaa..????.,tau dahk..,gara-gara ini tiap hari duduk di pojok depan deket pintu ma si emput (uwda kaya pnjaga pintu aja dahk).,
Apalagi yaa.,oh yaa.,pas ngedance sama si emput (Siti Norma YDPP), endah (Endah Nur Fatimah) n pras (Budi Prasetiati).,,,hahaa..,kaya bebek kita.,pke acara rambut diiket dua plus pke rok n baju pink pula..,lw dipikir-pikir norak dweh..hagz.,
Inget lg lw pelajaran uwda selesai, gue bukan nya langsung pulang malah betah banged d kelaz..,nyanyi-nyanyi, teriak-teriak gk jelaz (biasanya sama si emput), naik d atas meja pula.,(maklum terobsesi jadi penyanyi yg konser di panggung yg gedhe)..,qiqi
Kejadian yg paling lucu..,pas mbak pin (Fina Okfiana) ngompol..,gagaga..,uwda gedhe koq ngompol.,,katanya malu mau ijin ke kamar mandi jadinya di tahan...hagz..,
Ya begitulah kisah di X-5 .,
Lam kngen ajah wat tmen-tmen di X-5 angkatan 05: Siti Norma YDPP, Fina Okfiana, Farida Dwi Handayani, Ervi Hadiyati, Pamungkas Nur Afrizal, Permadi Satria G, Budi Prasetiati, Endah Nur Fatimah, Andrian Azhar Suhaidy, dll).,kpan ngumpul-ngumpul cah..??

Memory XI IA 4
Nah disini punya tmen-tmen baru niy..,wlpun gk semuanya baru si..,ada yg uwda kenal dari kelaz X.,tapi yaa lumayan asyik jg..,disini critanya uwda pisah niy ma si cerewet emput..,haha..,si emput masuk kelas IS 1 si.., tmen sbngku d XI IA 4 gnti-ganti si..,tp paling sering sama si nobita (Novita Jiwanti Sabila) yg gk kalah crewetnya dbanding si emput..,hahaa..,
inget IA 4 jadi inget anak XII IS 1, si A*d*,hahaa..,siapa lg ya..,???..,hagz cuma kakak kelaz koq..,
Nah paz d kelaz XI ini baru knal ni yg namanya cinta,,,qiqiqi.,brawal dket sama si dy n teruz jadian dweh..,tp itu gk berlangsung lama..,itu jg krena salah gue si..,yaa buat si dy Ha*d*r muphin gue yaa..,n mksiy dh mw jg tmen gue sekarang..,

Memory di XII IA 4
Di XII IA 4 tmen-tmennya masi sama ky di XI IA 4..,jadi ya gtu2 ajah..,brhubung uwda kelaz XII, semua pada sadar ni..,lw bntar agy ujian.,so pas klz XII bnyak-bnyak belajar dweh..,haha..,
Berangkat pagi-pulang sore..,cuma gitu2 ajah..,hkhk..,
Lw di kelaz XII judulnya cuma "Belajar-Berdoa-Nangiz"..,hihiy..,
Paling deg-degan pas kelulusan tu.,
Hasilnya "LULUS"..,Alhamdulillah
Lam kngen dweh wat anak-anak IA 4: Novita Jiwanti Sabila, Ari Kurniawati, Anis Gufron, Tri Rakhmawati, Umi Musrifah, Astried Herningtyas, Nur Farida Triyani, Anis Yuniati, dll).,kpan ngumpul-ngumpul lg niy..,

n thanks for Mami Wur (wali kelaz IA4), Bu Budi n Pak Edi (guru Biologi).,,dan semua guru-guru d SMA Negeri 2 Purworejo..,

Tyuz go to UNY dweh..,